10 Kasus Kanibalisme Di Zaman Modern

      Kasus kanibalisme masih marak terjadi meskipun zaman sekarang sudah modern. Rasanya seperti kembali di zaman dahulu, dimana banyak suku-suku primitif yang suka memakan sesama manusia. Kanibalisme dilakukan atas motif yang berbeda-beda, ada yang melakukannya karena memang jiwanya terganggu atau gila, tapi ada juga yang bermotif dendam. Dari sekian banyak kasus kanibalisme di zaman modern ini, berikut 10 kasus kanibalisme di zaman modern

Joseph Albert Oberhansley

kasus kanibalisme di zaman modern

Joseph Albert Oberhansley bukan seorang pemula ketika terjerumus ke dunia kejahatan termasuk pembunuhan. Dia tinggal di Utah pada tahun 1998, Oberhansley membunuh pacarnya yang telah 17 tahun bersamanya, Sabrina Elder, dan mencoba untuk membunuh ibunya sendiri, yang membuatnya kritis. Elder telah melahirkan anak laki-laki hanya beberapa hari sebelum pembunuhan itu. Dalam keputusan hakim, Joseph dihukum karena pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas insiden yang dilakukannya terhadap dua wanita tersebut. Ia dihukum hanya 12 tahun sebelum diberikan kebebasan bersyarat pada tahun 2012.

Tak lama setelah dibebaskan, Oberhansley pindah ke Jeffersonville, Indiana. Di sana ia bertemu Tammy Jo Blanton, seorang wanita yang membantunya melakukan kejahatan. Pada 2013, Oberhansley ditangkap karena mencekik pengunjug bar dan menolak ditangkap. Juli 2014 dia terkena penangkapan lagi karena Oberhansley melanggar peraturan  mengemudi, menyebabkan dia dikejar polisi. Tammy Jo Blanton memberikan jaminan atas kedua insiden itu, dan semakin jelas bahwa dirinya sebagai tunangan penjahat itu

Pagi hari tanggal 11 September 2014, hubungan pasangan ini mengalami keretakan. Blanton mengunci pintu rumahnya agar Oberhansley tidak bisa keluar, membimbingnya untuk menelepon polisi ketika seseorang yang mengejarnya mengetok pintu depan. lagi-lagi dia di periksa oleh polisi, namun ia tidak ditahan atas insiden tersebut.

Menjelang siang pada 11 September, rekan kerja  Blanton khawatir dengan tidak adanya Blanton dan meminta polisi untuk memeriksa rumahnya. Ternyata tubuh wanita malang itu ditemukan di bak mandi rumahnya dan diduga dimutilasi, potongan tubuhnya ditutupi dengan terpal. Blanton menderita beberapa luka tusukan. Tengkorak dan dada nya telah dibuka, Bagian hatinya, paru-parunya, dan sebagian besar dari otaknya hilang. Penyidik menemukan bukti pembunuhan seperti: piring berdarah, panci, dan peralatan yang terletak di dapur.

Masih di dalam rumah ketika petugas tiba, Oberhansley akhirnya mengaku telah memasak bagian otak sang pacar dan memakannya, serta mengkonsumsi hati dan paru-parunya. Oberhansley saat ini sedang ditahan tanpa status yang jelas. Peradilannya akan dimulai pada tanggal 6 Februari 2015.

Gregory Hale

kasus kanibalisme di zaman modern

Disebut oleh tetangga sebagai  oorang "sakit jiwa" dan "pemuja setan," Gregory Hale melakukan menyembunyikan obsesinya yang tidak wajar yaitu kanibalisme. Hale dikenal suka mengambil tulang, darah, dan bola mata saat bekerja di pabrik pengolahan daging dan menulis bahwa ia sangat mengidolakan pembunuh berantai, Richard Ramirez, di halaman Facebook-nya.

Gregory Hale bertemu Lisa Marie Hyder yang berusia 36 tahun di sebuah toko minuman keras pada tanggal 8 Juni, 2014. Kedua lau pergi ke pedesaan Tennessee rumah orangtua Hale dan berhubungan seks.Setelah pertemuan itu Hale membunuh Hyder dan mepotong-potong tubuhnya. Kepala dan tangan Hyder yang ditempatkan ke dalam ember plastik, sementara kakinya ditempatkan ke dalam ember lain. Surat perintah penangkapan dalam kasus ini menyatakan bahwa tubuh Ms. Hyder dikuburkan dan dibakar bersama dengan barang-barang milik keluarga Hale

Hale kemudian ditangkap, dan mengaku kepada pihak berwenang bahwa dia membunuh Lisa Marie Hyder dan memakan beberapa tubuhnya setelah kematiannya. Gregory Hale mengaku bersalah dalam pembunuhan Hyder itu. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat di Januari 2015.

Rudy Eugene

kasus kanibalisme di zaman modern

Dijuluki The Causeway Cannibal, Rudy Eugene adalah terjerumus kasus yang cukup unik. Korbannya, seorang pria tunawisma 65 tahun bernama Ronald Poppo, selamat dari serangan brutal, wajahnya digigit dan dikunyah. 

Dalam Keadaan yang kacau dan tanpa busana, Eugene bertemu dengan Poppo pada tanggal 26 Mei 2012, ketika ia sedang tidur nyenyak di bawah jalan MacArthur di Miami. Dengan alasan yang tidak diketahui, Eugene mulai memukuli gelandangan itu, menggulingkan tubuhnya di tanah dan akhirnya melepas celana Poppo. Eugene kemudian mulai mengunyah wajah orang tak berdaya itu, menyebabkan luka sekitar 80 persen dari  wajah Ronald Poppo. Serangan ini berakhir ketika seorang polisi terpaksa menembak dan membunuh Eugene, yang berulang kali menolak untuk mengikuti permintaan untuk berhenti menyerang Poppo.

Alexander Kinyua

kasus kanibalisme di zaman modern

Alexander Kinyua, pria dua puluh dua tahun, ia gemar melakukan kekerasan dan itu sudah terlihat ketika teman serumahnya Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie dilaporkan menghilang pada akhir Mei 2012. Pada bulan Februari di tahun yang sama, Kinyua memposting status aneh pada halaman Facebook-nya yang mengacu pada pengorbanan manusia massal, dan menyebutkan penembakan tragis di Virginia Tech dan memperingatkan bahwa "pembersihan etnis adalah kebijakan, strategi dan taktik yang akan mempengaruhi Anda, secara langsung atau tidak langsung dalam beberapa bulan mendatang." Hanya beberapa hari sebelum menghilangnya Agyei-Kodie, polisi mengatakan Kinyua menyerang sesama siswa Morgan state University dengan tongkat baseball, dan membuat tengkorak pria itu retak dan kehilangan penglihatan pada satu mata. Ia dibebaskan dengan jaminan $ 220.000  setelah serangan itu pada 19 Mei.

Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie adalah seorang imigran dari Ghana. Dia sudah diadopsi oleh ayah Kinyua, Dr. Antony Kinyua, sambil menyelesaikan PhD-nya. Agyei-Kodie telah tinggal dengan keluarga Kinyua di Maryland sekitar enam minggu ketika ia dilaporkan menghilang saat jogging pada 25 Mei 2012. Keluarga Kinyuas juga melaporkan tamu berusia 37 tahun hilang pada hari berikutnya.

Pada tanggal 29 Mei, adik Kinyua yang menemukan hal mengerikan di basement rumahnya yaitu dua kaleng yang berisi kepala dan tangan manusia. Alexander Kinyua awalnya membantah itu sisa-sisa manusia. Ketika saudaranya menyuruh ayahnya ke ruang bawah tanah untuk memeriksa temuan tersebut, kaleng-kaleng itu hilang.

Polisi dipanggil ke rumah tersebut dan memperoleh surat perintah penggeledahan untuk rumah itu di hari berikutnya. Kinyua akhirnya mengaku menggunakan pisau untuk membunuh Agyei-Kodie, kemudian memotong tubuhnya dan memakan jantung dan bagian otaknya nya. Sisa-sisa tubuh pria malang itu diletakkan di tempat sampah di sebuah gereja dekat rumah Kinyua.

Alexander Kinyua mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama pada bulan Agustus 2013, namun ia dipidana atas kejahatan itu karena ia mengalami penyakit mental. Dia diserahkan ke Departemen Kesehatan dan Mental Hygiene untuk waktu yang tidak terbatas.

Jieming Liu

kasus kanibalisme di zaman modern

Di usia 79 tahun, kesehatan Jieming Liu perlahan-lahan memburuk. Dia dan istrinya, Yuee Zhou, meninggalkan Provinsi Hunan China ke Amerika Serikat pada bulan November 2011 untuk tinggal dengan anak mereka, Yening Zhou.

Meskipun Jieming Liu tidak pernah secara resmi didiagnosis mengalami demensia atau penyakit Alzheimer, Yuee menduga penyakit itu mempengaruhi suaminya dan telah mempercayai anaknya yang mengatakan bahwa ayahnya mengalami gagal kesehatan dan memburuknya kondisi mental. Keprihatinan terhadap kesehatan Jieming menyebabkan Yening membeli perlengkapan biasa di rumah baru orangtuanya, dan memeriksanya setiap hari pukul 4:30-17:00.

Kunjungan Yening ke rumah orang tuanya pada tanggal 5 April 2012 sungguh menjadi hal-hal yang tak diduganya, dan sangat memilukan. Orang tua Liu duduk di kursi goyang, tubuhnya, termasuk wajahnya, diolesi dengan darah. Di kakinya tergeletak tubuh ibunya Yuee Zhou, yang menghadap ke bawah dikelilingi genangan darah. Setelah menyadari kehadiran anaknya, Liu berkata, "Ini bukan ibumu."

Lengan kiri Yuee itu telah putus sampai siku. Bagian yang terpisah dari lengannya  dagingnya sebagian besar menghilang. Jarinya terputus dan noda darah bertebaran rumah, serta potongan-potongan daging yang tersebar di dekat tubuh tak bernyawa Yuee itu. Berdasarkan dari TKP, jaksa meyakini bahwa orang itu mengkonsumsi beberapa sisa-sisa daging istrinya.

Liu dikirim ke Rumah Sakit Bridgewater untuk evaluasi berikut dakwaan nya pada tanggal 6 April 2012, sehari setelah pembunuhan mengerikan Yuee Zhou. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Lemuel Shattuck dan meninggal pada tanggal 5 Mei 2012, tepat satu bulan setelah kematian Yuee itu. Penyebab kematian Liu masih belum diketahui

Tyree Lincoln Smith 

kasus kanibalisme di zaman modern

Pada tanggal 20 Januari 2012, Angel 43 tahun "Tun Tun" Gonzalez, seorang pria tunawisma lokal, ditemukan di kasur di sebuah gedung apartemen di Bridgeport, Connecticut dengan tubuh yang membusuk. Pemeriksa medis menyimpulkan penyebab kematian akibat hantaman benda tumpul di kepala.

Berkat bantuan Nicole Rabb, sepupu Tyree Lincoln Smith ia mengaku bahwa sepupunya itu pelakunya, polisi akhirnya menemukan dan menangkap orang yang bersalah dari pembunuhan brutal itu. Dia telah melakukan perjalanan ke Lynn Haven, Florida.

Smith, 35, memberikan pengakuan yang mencengangkan. Menurut surat perintah penangkapan dalam kasus ini, Smith telah tidur di teras sebuah gedung apartemen yang dibangun pada bulan Desember 2011. Gonzalez terbangun  kerena mendengar suara orang asing dan mengajaknya masuk ke dalam apartemennya. Setelah memasuki apartemen, Smith menyerang Gonzalez dengan kapak, mengakibatkan luka di kepala korban sangat parah dan Smith mencongkel mata dari pria itu beserta dengan potongan-potongan materi otak dan sepotong tengkoraknya. "

Setelah membunuh Gonzales, Smith berjalan ke pemakaman dan melanjutkan  memakan mata dan materi otak korban. Perintah penangkapan menyatakan bahwa si pembunuh membandingkan rasa mata korban dengan kerang laut.

Pada Juli 2013, Tyree Lincoln Smith dinyatakan tidak bersalah atas kejahatannya dengan alasan tidak waras. Sementara Hakim Pengadilan John Kavanewsky meminta smit agar tidak dibebaskan, ia membuat keputusan untuk menghukum orang ini 60 tahun di rumah sakit jiwa.

Otty Sanchez

kasus kanibalisme di zaman modern

Mengkonsumsi tubuh manusia mungkin merupakan kejahatan yang paling tak terpikirkan yang bisa dilakukan seseorang , namun bagi Otty Sanchez itu tidak berlaku sebab ia telah melakukan aksi sadis dengan metusuk, memenggal, dan memakan anaknya sendiri yang baru berusia 3 minggu pada tahun 2009.

Pagi hari tanggal 29 Juli 2009, kakak Sanchez, Priscilla Garcia, menemukan seorang mayat bayi yang malang dengan kondisi yang mengenaskan. Tidak hanya bayi yang tewas mengenaskan, ia juga mendapati sang ibu Sanchez juga menusuk jantung dan perutnya dalam usaha bunuh diri tetapi gagal.

Penyidik dari San Antonio mengumpulkan bukti di TKP dan mengatakan bahwa mereka kaget setelah melihat sisa-sisa tubuh seorang anak. Sementara keponakan Sanchez  yang berusia 7 dan 5 tahun yang berdekatan dengan kamar korban sedang tidur, wanita itu mulai menusuk dan memenggal kepala anaknya dengan pisau steak dan dua pedang. Dia kemudian mengatakan kepada polisi bahwa Iblis yang membuatnya membunuh dan memakan anaknya, termasuk bagian otak anaknya. Tiga jari bayi itu juga dimakan.

Setelah pemeriksaan oleh tiga dokter secara terpisah, Otty Sanchez dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan dan mutilasi anaknya dengan alasan tidak waras. Ia berada di tahanan rumah sakit jiwa negara sejak tahun 2010.

Marc Sappington 

kasus kanibalisme di zaman modern

Pada bulan Juli 2004, Marc Sappington yang berusia 25 tahun dihukum atas beberapa tindak kriminal pada tahun 2001. Sappington dinyatakan bersalah atas tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama dalam kematian seseorag bernama Terry Hijau 25 tahun, Michael Weaver Jr  22 tahun dan Alton "Fred" Brown Jr  16 tahun. Ia juga dihukum karena penculikan dan penyerangan setelah membajak sebuah mobil.

Menurut Sappington, ia mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk mengkonsumsi daging dan darah manusia atau ia akan mati. Hal ini membuat ia memotong dan mengkonsumsi sebagian daging Brown. Sappington membekukan sebagian dari sisa-sisa daging korban tersebut untuk di konsumsi nanti

Sepanjang persidangan, pengacara Sappington mengklaim bahwa penyakit mental akibat keracunan obat yang membuat kliennya melakukan tindakan sadis tersebut, karena ibunya diketahui menderita skizofrenia. Bertentangan dengan klaim pengacaranya itu, Sappington mengaku hanya mendengar suara-suara yang memerintahnya untuk melakukan hal tersebut

Marc Sappington saat ini menjalani 3 hukuman berbeda yaitu hukuman seumur hidup untuk tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Dia juga dihukum 6,5 tahun untuk tindak penculikan dan 2,5 tahun untuk penyerangan yang berkaitan dengan penculikan. Hukuman ini dijalani secara berurutan.

Omaima Nelson 

kasus kanibalisme di zaman modern

Seorang mantan model kelahiran Mesir, Omaima Nelson pindah ke Amerika Serikat pada akhir 1980-an untuk menemukan cara-cara untuk hidup mewah. Setelah direlokasi, ia bertemu William Nelson, seorang pria 33 tahun lebih tua yang sebelumnya telah dihukum karena menyelundupkan ganja. Pasangan itu menikah setelah dua bulan berpacaran.

Setelah lama menikah, Nelson mengaku bahwa dia mengalami pelecehan seksual oleh suaminya dan dipukuli hingga babak belur, dan pada tahun 1991 ia berusaha membalas dendam dengan melakukan pembunuhan, pemotongan, memasak, dan memakan suaminya sendiri William Nelson. Omaima yang saat itu berusia 23 tahun mengklaim bahwa, hal sadis tersebut ia dilakukan sesuai dengan kepercayaan Mesir mengenai pertemuan dengan suaminya di akhirat.

Selama persidangan, seorang psikiater bersaksi bahwa Mrs. Nelson mengaku memasak rusuk suaminya " dengan gaya barbeque". Pihak berwenang juga bersaksi bahwa tangan Nelson digoreng dalam minyak panas, serta kepalanya yang direbus dan disimpan dalam freezer. Sisa-sisa tubuhya dibuang di tempat sampah. Omaima Nelson dihukum karena pembunuhan tingkat dua. Dia saat ini menjalani hukuman 25 tahun penjara.

Hadden Clark

kasus kanibalisme di zaman modern

Hadden Clark adalah seorang yang tidak dianggap dilingkungan sekitarnya. Ia kesulitan berhubungan dengan teman-temannya karena perubahan perilakunya yang tak menentu. Ketika seorang anak yang berusia 6 tahun Michelle Dorr menghilang dari halaman rumahnya pada tahun 1986, Clark tidak dicurigai, walaupun saat sebelum hilangnya anak tersebut ia dekat dengannya dan diagnosis terkena skizofrenia paranoid.

Lama-kelamaan  Clark ditangkap dan didakwa atas pembunuhan gadis beusia 23 tahun Laura Houghteling pada tahun 1992 dan pihak berwenang menghubungkannya dengan kasus kematian Dorr. Clark bekerja sebagai tukang di rumah ibu Houghteling, seorang wanita religius. Laura tidak percaya dan takut kepada Clark dan akhirnya membuat ibunya memecatnya. Inilah yang menjadi motif pembunuhan Houghteling

Telah lewat 1 tahun setelah kasus hilangnya dan pembunuhan Michelle Dorr. Clark mengungkapkan bahwa ia telah mengkonsumsi bagian daging gadis muda itu dan bahkan membuat membuat kalung kenang-kenangan yang terdiri dari tulang jari seorang anak.

Clark dihukum 30 tahun karena membunuh Michelle Dorr dan 30 tahun atas pembunuhan Laura Houghteling yang dijalani secara berurutan. Dalam kasus berbeda, kakak Clark, Bradfield, dinyatakan bersalah pada tahun 1985 setelah mencekik dan memecah belah seorang wanita di California.

Itulah 10 kasus kanibalisme di zaman modern. Tindakan seperti ini sangat tidak manusiawi dan juga merampas hidup orang lain. Semoga pelakunya sadar bahwa nyawa itu bukan main-main dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.


sumber: http://listverse.com/2015/02/28/10-gruesome-cases-of-cannibalism-in-modern-day-america/?utm_source=cbpicks&utm_medium=link&utm_campaign=direct

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...