ISIS Dan Para Tawanannya

         ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.Singkat saja inilah beberapa korban yang diculik oleh pasukan ISIS
Kenji Goto
Goto lahir pada tahun 1967 di kota Sendai, Miyagi Prefecture, Jepang. Setelah lulus dari Hosei University di Tokyo pada tahun 1991, ia bekerja untuk sebuah perusahaan produksi media sebelum mendirikan sendiri, Independent Press, pada tahun 1996. Dia juga bekerja dengan organisasi-organisasi PBB termasuk UNICEF dan Badan Pengungsi PBB.
        
Goto dilaporkan hilang di Suriah di Oktober 2014 setelah masuk melalui Turki untuk menyelamatkan sandera Jepang, Haruna Yukawa, yang telah ditangkap oleh Negara Islam (ISIS) militan pada bulan Agustus. Ia muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh ISIS militan pada tanggal 20 Januari 2015, di mana mereka menuntut $ 200 juta dari pemerintah Jepang untuk kehidupan Goto dan Yukawa. ibunya, Junko Ishido, mengimbau kepada ISIS luang anaknya pada konferensi pers yang diadakan di Foreign Correspondents 'Club of Japan di Tokyo pada 23 Januari. pada tanggal 24 Januari, ISIS merilis gambar Goto memegang foto dipenggal Haruna Yukawa. Dalam sebuah rekaman suara yang menyertai gambar, Goto membaca pesan menyalahkan pemerintah Jepang atas kematian "teman satu selnya" dan mengklaim bahwa ISIS akan mengampuni Goto dan bertukar dia untuk Sajida Mubarak Atrous al-Rishawi, seorang pembom bunuh diri berusaha yang berpartisipasi dalam 2005 pemboman di Amman. Pada 29 Januari, istri Goto, Rinko Jogo, dirilis permohonan untuk penculiknya melalui Rory Peck Trust, sebuah organisasi berbasis di Inggris yang mendukung wartawan lepas. Pada tanggal 31 Januari 2015, ISIS merilis sebuah video yang konon menunjukkan Goto dipenggal .

Muath Al-Kasasbeh
Muath Safi Yousef Al-Kasasbeh ( 29 Mei 1988 )  adalah pilot Royal Jordanian Air. Dia ditangkap, disandera, dan dibakar hidup-hidup oleh Negara Islam Irak  Dan Suriah (ISIS).
Al-Kasasbeh menerbangkan pesawat tempur yang jatuh di dekat Raqqa , Suriah, pada 24 Desember 2014 selama intervensi militer terhadap ISIS . Amerika Serikat dan pejabat Yordania mengatakan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh masalah mekanis, sementara Negara Islam mengklaim bahwa pesawat itu terkena rudal pencari panas. 
  ISIS menjadikan al-Kasasbeh tawanan sebelum membunuh dia di awal Januari 2015. Kemudian melakukan negosiasi dengan pemerintah Yordania, mengklaim akan mengampuni al-Kasabeh yang hidup dan wartawan Jepang bebas Kenji Goto yang akan ditukarkan dengan Sajida Al- Rishawi , yang dinyatakan bersalah atas dakwaan bom bunuh diri di  Yordania dan dijatuhi hukuman mati. Setelah pemerintah Yordania bersikeras membebaskan al-Kasasbeh sebagai bagian dari kesepakatan dan menunjukkan bukti bahwa ia masih hidup sebelum ditukar dengan al-Rishawi, ISIS merilis sebuah video pada 3 Februari 2015 yang menunjukkan al-Kasasbeh dibakar sampai mati saat terperangkap di dalam sebuah kurungan.


John Cantlie
John Cantlie seorang kameramen dinyatakan hilang sejak November 2012, persis hampir bersamaan dengan James Folley.
Sepanjang karirnya sebagai ‘juru rekam’, Cantlie sudah menghabiskan lebih dari 20 tahun bergemilang pasir dan darah untuk meliput peristiwa-peristiwa berbau kekerasan di arena perang di Afghanistan, Somalia, Libya, dan terakhir Suriah.
Sebelumnya, bersama seorang jurnalis Belanda ia pernah diculik di Suriah bulan Juli 2012 dan berhasil melarikan diri meski sempat ditembaki penyanderanya …dan upaya melarikan diri itu gagal. Beberapa hari kemundian, ia berhasil diselamatkan dan dievakuasi militer Suriah.
Kepada pers, John Cantlie menyatakan bahwa para penyanderanya itu juga menyekap beberapa warga Barat lainnya, termasuk seorang dokter berkebangsaan Inggris yang pernah merawat luka-luka tembaknya.

Herve Gourdel

 
Kelompok militan di Aljazair yang bersumpah setia terhadap Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS), mengaku telah mengeksekusi warga Prancis, Herve Gourdel.
Dikutip dari laman Dailymail, Kamis 25 September 2014, aksi sadis loyalis ISIS, Jund al-Khilafa, itu direkam dalam sebuah video dan dirilis ke publik. Video itu berjudul "A Message in Blood for the French Government" dan berdurasi 4 menit 46 detik.
Aksi kejam Jund al-Khilafa itu membuat Presiden Hollande terkejut. Saat video tersebut dirilis, dia sedang berada di markas PBB, New York, dan siap menyampaikan pidato. Hollande terlihat begitu emosional, ketika mengumumkan bahwa salah seorang warganya baru saja dieksekusi kelompok loyalis ISIS. 

David Haines
 Haines yang juga pekerja kemanusiaan itu dieksekusi ISIS dengan cara dipenggal. Harian Inggris, The Guardian edisi Minggu 14 September 2014, menyebutkan aksi sadis ISIS itu direkam dalam sebuah video dan dirilis ke publik, Sabtu malam. Dalam video berjudul "A Message to the Allies of America" seorang pria yang sebagian besar wajahnya ditutup terlihat berada di samping Haines. Dalam video, warga Inggris berusia 44 tahun itu mengenakan pakaian berwarna oranye dan berkepala plontos. Keduanya terlihat berada di sebuah gurun pasir. Dalam video berdurasi dua menit dan 28 detik itu, Haines yang diketahui pernah bertugas sebagai anggota militer Angkatan Udara Inggris selama 12 tahun menyampaikan pesan kematiannya di hadapan kamera. Pesan kematian itu secara khusus ditujukan bagi Perdana Menteri David Cameron."Anda malah berkoalisi secara sukarela dengan Amerika Serikat melawan ISIS, sama seperti mantan pendahulu Anda Tony Blair. Anda malah meneruskan tren di antara PM kami yang tidak memiliki keberanian untuk mengatakan tidak kepada Amerika," ungkap Haines.
James Foley
Foley menjadi korban eksekusi pertama yang divideokan ISIS. Dilansir CNN edisi Selasa, 19 Agustus 2014, video yang diposting di laman Youtube, Foley terlihat sedang berlutut disamping seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam.Foley membaca sebuah pesan bertuliskan 'pembunuh sesungguhnya adalah Amerika'. "Aku berharap aku punya lebih banyak waktu. Aku berharap aku bisa memiliki harapan untuk kebebasan untuk melihat keluarga saya sekali lagi," kata Foley.Video berikutnya ditampilkan militan ISIS yang berpakaian serba hitam mengeksekusi Foley dengan sebilah pisau. Gambar berikutnya menunjukkan tubuh Foley tergeletak.Kasus ini mendapat kecaman dari dunia internasional. Presiden AS Barack Obama bahkan berjanji akan menumpas habis ISIS. Dunia, kata dia, ikut mengutuk pembunuhan brutal itu.


Itulah daftar nama para korban ISIS yang berhasil saya himpun. Semoga pelakunya yang keji ini dapat menyadari perbuatannya dan menghentikan aksinya yang sadis ini, Amin.
Sumber : viva.co.id, wikipedia

Baca Juga : Cerita Mahabarata yang menarik

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...